Senin, 22 November 2010

Kamus Keamanan Komputer - DDoS


Serangan Distributed Denial of Service (DDos)

Definisi:
Distributed Denial of Service (DDoS) adalah serangan terhadap sebuah komputer atau server yang dilakukan oleh banyak komputer lain yang saling terhubung melalui internet.

Masalah yang ditimbulkan:
Karena serangan DDoS dilakukan oleh banyak komputer terhadap satu target (komputer/server) maka masalah teringan yang mungkin terjadi adalah sulitnya sebuah komputer atau server yang menjadi korban untuk diakses.

Kasus terburuk dalam serangan DDoS adalah kelumpuhan total sebuah mesin akibat kerusakan perangkat keras karena “dihujani” paket data yang sangat besar. Beberapa sistem yang sangat menarik bagi penyerang DDoS antara lain: Web server, FTP Server, Email Server, dan sebagainya.

DDoS juga sering kali melibatkan malware yang disebut dengan botnet. Ia bekerja mirip trojan yang menembuh ke sistem tertentu dan menjadikannya komputer suruhan (zombie). Itulah sebabnya pengguna komputer yang dipakai untuk menyerang komputer lain kadang tidak menyadarinya.

Pencegahan/Penetralisir:
Meskipun tidak ada cara terbaik untuk menghindari DDoS namun identifikasi mana titik terlemah dalam jaringan serta penggunaan Firewall yang mampu menghilangkan paket DDoS secara otomatis adalah 2 cara yang dapat dilakukan untuk melindungi sistem dari serangan ini.

Penggunaan perangkat siap pakai macam Cisco Self Defending Network Appliance juga bisa dijadikan pilihan lain untuk mengelak dari serangan DDoS.

AMD Phenom II X6 1090T


Apa prosesor tercepat saat ini? Mungkin ingatan Anda akan langsung tertuju pada Intel Core i7 980X, yang pernah kami review di edisi terdahulu.

Memang benar demikian. Tapi berapa banyak dari Anda yang rela merogoh kocek cukup dalam untuk memilikinya? Pertanyaan seperti ini sering kali mengemuka manakala muncul keinginan untuk memiliki produk "gres" dengan segala kecanggihannya. Kata orang, ada rupa ada harga. Tapi bagi AMD, rupa (baca kinerja) yang baik, tidak selalu berbanding lurus dengan harga yang tinggi.

Sejak era Phenom generasi pertama, AMD memulai tren baru. Mereka menawarkan prosesor berinti lebih banyak ketimbang saingannya pada satu titik harga pasar. Pendekatan pasar yang cukup efektif ini sepertinya membuat AMD “ketagihan”. Ketika prosesor hexa-core milik Intel diluncurkan, kita tahu bahwa pilihan alternatif dari AMD juga akan segera keluar. Tentunya produk AMD ini akan lebih murah dibandingkan produk Intel, mengingat track-record AMD sebelumnya.

AMD Phenom II X6 diluncurkan untuk menjawab permintaan pasar dan fansnya. Kemunculan ini sekaligus memanaskan kembali persaingan dengan rivalnya yang sudah terlebih dahulu meluncurkan prosesor berinti enam. Bersamaan dengan peluncuran perdana dua varian Phenom II X6 (1055T dan 1090T), AMD juga mengenalkan chipset baru yakni 890GX/FX untuk menemani Phenom II X6 ini. Kombinasi antara Phenom II X6, 890GX/FX serta Radeon HD seri 5000 menghasilkan platform baru yang disebut “Leo”.

Walaupun Phenom II X6 1090T memiliki jumlah inti sebanyak enam buah, teknologi yang digunakan pada inti prosesornya tersebut tidak banyak berbeda dengan keluarga Phenom II sebelumnya. Pasalnya, chip ini masih menggunakan arsitektur yang sama. Jadi pada dasarnya, AMD hanya memampatkan enam buah inti tersebut ke dalam "cangkang" yang sama dengan Phenom II X4. Kesamaan teknologi ini juga termasuk TDP-nya yang sama dengan pemilik tahta tercepat Phenom II X4 (sebesar 125 W). Namun pemilik nama kode (code name) “Thuban” ini tetap hadir dengan sesuatu yang baru.

Salah satu teknologi ini antara lain adalah AMD TurboCore. Ini merupakan sebuah teknologi untuk meningkatkan kecepatan prosesor dalam kondisi tertentu yang ditanamkan ke dalam Phenom II X6. Teknologi ini mirip dengan Turbo Boost milik Intel, hanya saja implementasinya berbeda. AMD TurboCore ini bekerja saat tiga atau lebih inti prosesornya tidak digunakan. Ketika TurboCore ini aktif, inti prosesor yang aktif mendapatkan kecepatan ekstra sebesar hingga 500 MHz, sedangkan kecepatan inti prosesor lainnya yang idle diturunkan sampai 800 MHz. TurboCore ini bekerja secara otomatis asalkan syarat tersebut dipenuhi.

AMD Phenom II X6 1090T diposisikan oleh AMD untuk menggantikan Phenom II X4 965 yang sebelumnya merupakan prosesor tercepat milik AMD. Dengan kecepatan yang lebih rendah 200 MHz, berbekal dua inti ekstra serta TurboCore, Phenom II X6 1090T lebih unggul dari Phenom II X4, membuatnya tidak kehabisan amunisi ketika harus beraksi di lapangan. Sementara itu, spesifikasi teknis lainnya tidak berbeda, dengan 3 MB L2 cache (dengan ukuran inti/core sebesar 512 KB) dan 6 MB L3 Cache yang di-share ke enam intinya.

Tak lengkap rasanya jika tidak mencoba seberapa jauh kemampuan Phenom II X6 1090T untuk berjalan pada kecepatan di atas standar. Prosesor yang termasuk dalam varian Black Edition ini berhasil mencapai kecepatan 3,7 GHz (18,5x200 MHz) dari standarnya 3,2 GHz dengan pendingin bawaan tanpa menaikkan tegangan prosesor. Dalam melakukan overclock ini kami menonaktifkan TurboCore serta Cool N’ Quiet.

***

AMD Phenom II X6 mungkin belum bisa bersaing langsung dengan Core i7 980X milik Intel, namun kinerjanya juga tidak bisa dianggap remeh. Untuk aplikasi yang mampu memanfaatkan penuh banyaknya jumlah inti prosesor, Phenom II X6 mampu menunjukkan taringnya. Teknologi TurboCore yang ada membantu Phenom II X6 untuk menjalankan aplikasi-aplikasi ringan (yang belum sepenuhnya mampu memanfaatkan semua inti prosesor). Ini ibarat mendapatkan sebuah prosesor hexa-core dengan harga prosesor quad-core. Hm... tawaran yang cukup menggoda. Baiklah, silakan tentukan pilihan Anda. (Karuna)


Hasil Pengujian

Intel Core i7 980X masih unggul di seluruh hasil pengujian. Namun selisih kinerja antara Phenom II X6 dengan Core i7 980X tidaklah terlalu banyak pada sebagian besar aplikasi uji. Harus diingat juga bahwa harga Core i7 980X adalah hampir tiga kali harga Phenom II X6.

Prosesor

Core i7 980X

Phenom II X6 1090T

Clock (MHz)

3,33 GHz

3,2 GHz

Sysmark 2007 ver1.05

197

155

PCMarkVantage Score

6206

5160

3DMarkVantage Score

P11011

P9927

STALKER : Clear Sky (fps)

72,88

69,79

Cinebench R10 CB-CPU

22487

14435

Sisoft Sandra ALU (GIPS)

133.17

59,79

Audio Encoding (menit:detik)*

1:14

1:36

Video Encoding (menit:detik)*

3:54

4:19

*Lebih rendah lebih baik

Spesifikasi AMD Phenom II X6 1090T

Seri

X6 1090T

Soket

AM3 (938 pin)

Clock speed (MHz)

3200(3600 – Turbo)

Nama core

Thuban

Jumlah core

6

FSB (MHz)

200

Multiplier

16x

L1 size

128 KB x6

L2 size

512 KB x6

L3 size

6 MB Shared

Harga kisaran

US$299

Platform Uji :
Asus Crosshair IV Formula BIOS 0801
Kingston DDR3-1066 1GB (Auto) x 4
Asus Radeon HD 4870 512MB
Seagate 7200.11 320GB SATA
Samsung DVD 16x
SilverStone OP700
LG L226WTQ
BIOS 24 Februari 2010
Windows Vista Ultimate SP2 32-bit
AMD Catalyst 10.4 South Bridge
DirectX Agustus 2009
AMD Catalyst 9.9
VIA HD CODEC Driver 7.300A


Plus
: Enam core; teknologi TurboCore; harga lebih kompetitif.

Minus : Masih menggunakan arsitektur lama.

Skor Penilaian
Kinerja : 4
Feature : 4
Harga : 3,5
Skor Total : 3,8

Intel Core i5 655K


Memuaskan Overclocker
Ditujukan untuk para penggemar overclock, saudara kembar dari Core i5 650 ini memiliki faktor pengali yang bebas diubah-ubah.

Bagi sebagian pengguna PC, melakukan overclock (menjalankan komponen di atas spesifikasi standar) mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka. Intel sebagai salah satu produsen prosesor terbesar melihat pasar ini cukup potensial sehingga mereka merilis prosesornya yang dikhususkan untuk penggemar overclocking.

Apa bedanya prosesor biasa dengan prosesor yang dikhususkan untuk overclock?

Prosesor semacam ini biasanya memiliki faktor pengali prosesor (multiplier) yang tidak dikunci. Dengan demikian pengguna bebas mengatur multiplier-nya untuk mencapai kecepatan prosesor yang lebih tinggi. Overclock semacam ini termasuk mudah, karena pengguna hanya perlu “bermain-main” dengan setting prosesor tanpa harus repot dengan setting motherboard dan lainnya.

Untuk prosesor masa kini, yang cukup terkenal dengan prosesor dengan multiplier tidak dikunci adalah jajaran prosesor Black Edition milik AMD. Sementara untuk Intel, Feature ini hanya terdapat pada prosesor yang termasuk dalam Extreme Edition yang termasuk prosesor kelas atas. Oleh karena itu, sekarang Intel meluncurkan prosesor dengan fitur serupa tapi menyasar segmen menengah alias mainstream.

Intel Core i5 655K sebenarnya bukanlah prosesor yang benar-benar baru. Secara teknis, spesifikasi Core i5 655K sama dengan Core i5 650: dua inti dengan kecepatan 3,2Ghz, L3-cache 4MB, dan dibekali feature Hyper-Threading dan Turbo Boost. Hanya saja pada Core i5 655K faktor pengali prosesor tidak dikunci.

Untuk menguji kemampuannya, kami pun segera mencoba melakukan overclock Intel Core i5 655K. Kami melakukan dua kali proses overclock dengan menggunakan dua pendingin yang berbeda. Tujuannya untuk memastikan kemampuan kemampuan maksimal prosesor ini. Uji pertama menggunakan HSF standar Intel yang termasuk dalam pake penjualan Core i5 655K. Sementara uji kedua menggunakan HSF khusus untuk kegiatan overclocking dengan desain tower serta dilengkapi heat-pipe.

Pada uji pertama menggunakan HSF standar bawaan Intel, kami berhasil memaksa 655K berjalan dengan kecepatan 4 Ghz. Namun kami terpaksa berhenti di situ, karena pada titik ini temperatur menunjukkan angka yang cukup tinggi. Bahkan ketika kami menyentuh bagian aluminium dari pendingin, panas yang terasa cukup menyengat.

Kemudian kami mengganti HSF dengan produk pihak ketiga yang memang ditujukan untuk overclock. Penggantian HSF ini berefek cukup baik, karena selain suhunya turun kami berhasil menaikkan kecepatan prosesor maksimum menjadi 4.4 Ghz. Cukup menarik. Di sini terlihat bahwa peralatan pendingin yang digunakan merupakan kunci utama dalam melakukan overclock Core i5 655K.

***

Dengan multiplier yang tidak dikunci ini, proses overclock lebih mudah karena pengguna tinggal menaikkan multiplier tersebut. Hanya saja faktor suhu kerja prosesor harus menjadi perhatian utama, karena jika bisa ditekan maka maka kecepatan overclock yang diraih bisa semakin tinggi. Berbekal pendingin standar peningkatan kinerja yang dicapai cukup baik, tapi lebih baik lagi menggunakan pendingin pihak ketiga jika Anda memang ingin memaksimalkan kinerja dari prosesor ini.(Karuna)


Spesifikasi Intel Core i5 655K

Seri

Core i5 655K

Soket

1156

Clock speed (MHz)

3200

Nama core

Clarkdale

Jumlah core

2

FSB (MHz)

133

Multiplier

24(Unlocked)

L1 size

64KB x2

L2 size

256KB x2

L3 size

4MB Shared

Harga kisaran

US$216







Kecepatan maksimal yang berhasil dicapai pada uji Overclock di Lab InfoKomputer.








Plus
: Multiplier tidak dikunci.

Minus : Lebih mahal dari prosesor dengan speksifikasi yang sama

Skor Penilaian
- Kinerja : 4
- Fitur : 4
- Harga : 3,7
- Skor Total : 3,9


Selasa, 04 Mei 2010

Ruang Bedah........: AMD Athlon II X3 440

http://www.infokomputer.com/

AMD Athlon II X3 440


Sempat terpikir bahwa era dual-core akan segera berakhir. Pasalnya semakin hari semakin banyak aplikasi yang mampu memanfaatkan jumlah inti prosesor yang lebih banyak guna memercepat proses kerja.

Sejak debut prosesor quad-core beberapa tahun silam, sebagian pengguna sudah merasakan keuntungan yang didapatkan dari hasil investasinya dulu (ketika prosesor dengan inti empat tersebut termasuk kategori kurang terjangkau)

AMD menanggapi hal ini dengan meluncurkan prosesor quad-core yang sampai hari ini masuk kategori termurah. Bahkan AMD masih memberikan pilihan menarik lainnya tanpa harus mengorbankan kinerja terlalu banyak. Anda tentunya mengenal baik prosesor AMD Phenom yang berinti ganjil yakni sebanyak tiga buah. Sekarang prosesor dengan inti ganjil tersebut juga turut meramaikan jajaran prosesor Athlon II dari AMD.

Karena merupakan satu-satunya produsen yang menghasilkan prosesor dengan konfigurasi unik, maka tak heran jika AMD tetap memberikan perhatian khusus untuk segmen pasarnya. Di awal tahun 2010 AMD meluncurkan beberapa prosesor baru mereka, salah satunya adalah AMD Athlon II X3 440. Prosesor ini mirip keluarga Athlon II lainnya yang hadir tanpa cache L3 dengan tiga inti di dalamnya.

Prosesor yang satu ini memiliki clock standar sebesar 3 GHz dengan TDP maksimal 95 watt. Socketnya kompatibel dengan AM2+. Ukuran cache setiap core sama persis dengan versi quad core. Memang seperti yang sudah-sudah, versi inti ganjil ini merupakan hasil “modifikasi” dari sebuah prosesor berinti empat.

Yang paling menarik dari prosesor AMD adalah value-nya. Athlon II X3 440 ini dapat ditebus dengan kocek kurang dari US$90. Ini tentu saja cukup menarik, karena alih-alih bersaing dengan generasi Nehalem dari Intel, AMD memberikan persaingan dari segi price/performance. Maka tidak heran prosesor AMD memiliki kinerja lebih baik dari pesaingnya diharga yang sama.

Kami sempat mencoba memaksimalkan clock speed prosesor ini. Dari clock bernilai default 3 GHz menjadi clock 3,6 GHz (15x241 MHz) pada setting bernilai default (voltase dan pendingin). Agaknya memang kurang terlihat fantastis, namun hal ini cukup umum melihat kinerja beberapa saudaranya dari keluarga Athlon II yang biasanya berkisar pada angka tersebut.

***

Prosesor triple core dari AMD ini sangat menarik. Clock-nya relatif tinggi. Selain itu satu core ekstra akan sangat bermanfaat bagi Anda yang sering bekerja dalam kondisi multitasking (terutama jika dibandingkan dengan prosesor dual core yang memiliki clock speed sama). Harga yang dibandrol pun hanya sedikit lebih mahal dari prosesor dual-core tetapi masih lebih murah dari prosesor quad-core.

Sumber (Karuna - Kontributor) Info Komputer

Hasil Pengujian

Meski dianggap sebagai sebuah prosesor quad-core "pincang", segmentasinya yang berada di antara harga prosesor dual-core dan quad-core membuatnya seperti prosesor dual-core dengan bonus satu core tambahan. Tentu kinerjanya akan lebih baik dari prosesor dual-core pada aplikasi yang mendukungnya.

Spesifikasi AMD Athlon II X3 440

Seri

X3 440

Soket

AM3 (938 pin)

Clock speed (MHz)

3000

Nama core

Rana

Jumlah core

3

FSB (MHz)

200

Multiplier

15x

L1 size

128KB x3

L2 size

512KB x3

L3 size

-

Harga kisaran

US$90

Hasil Uji Kinerja

Prosesor

Athlon II X3 440

Athlon II X3 440 OC

Clock (MHz)

3GHz

3,6GHz

Sysmark 2007 ver1.05

129

-

PCMarkVantage Score

4554

-

3DMarkVantage Score

P8512

P8898

3DMarkVantage CPU

7256

8453

Cinebench R10 CB-CPU

6939

-

Sisoft Sandra ALU (GIPS)

30.17

-

Encoding Audio (menit:detik)*

1:09

-

Encoding Video (menit:detik)*

10:36

-

Image Rendering (menit:detik)*

2:11

-

*Lebih rendah lebih baik